MUAN – Pada hari Minggu, 179 orang tewas dalam kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan Korea Selatan.
Seorang penumpang mengirimkan pesan terakhirnya kepada kerabatnya ketika pesawat menabrak penghalang beton di bandara dan terbakar.
‘Haruskah aku mengucapkan kata-kata terakhirku?
Boeing 737-800 Jeju Air terbang dari Bangkok, Thailand menuju Bandara Internasional Muan, tempat kecelakaan tragis itu terjadi.
Video dari lokasi kejadian menangkap pemandangan mengerikan di mana sebuah Boeing 737-800 bermesin ganda tergelincir dari landasan pacu tanpa roda pendaratan karena kerusakan dan menabrak dinding pagar.
Hanya dua dari 181 orang di dalamnya yang ditemukan selamat.
Menurut pemadam kebakaran Korea Selatan, 85 wanita, 84 pria dan 10 orang tak dikenal tewas dalam kebakaran tersebut.
Dua orang yang ditemukan selamat tidak dalam bahaya, kata para pejabat.
Dari 181 orang yang berada di dalamnya, dua orang warga negara Thailand dan sisanya warga negara Korea Selatan.
Setelah kejadian tersebut, sekitar 1.570 petugas pemadam kebakaran, polisi, tentara dan penyelamat dikerahkan ke lokasi kejadian.
Pesawat melakukan satu kali pendaratan sebelum kecelakaan tetapi harus berputar dan mencoba lagi ketika roda pendaratan gagal.
Menurut Lee Jeon Heon, direktur Departemen Pemadam Kebakaran Muan, para pejabat sedang menyelidiki berbagai teori mengenai penyebab kecelakaan itu, termasuk apakah pesawat itu menabrak burung.
Seorang pejabat dari Kementerian Perhubungan mengatakan menara pengawas bandara mengeluarkan peringatan tentang serangan burung terhadap pesawat sesaat sebelum mendarat dan mengizinkan pilot untuk mendarat di tempat lain.
Pilot kemudian membunyikan alarm saat pesawat hendak melintasi landasan pacu dan meluncur ke zona penyangga sebelum menabrak tembok beton, kata para pejabat.
Kotak hitam pesawat telah ditemukan dan akan diselidiki sebagai bagian dari penyelidikan. Perwakilan Kementerian Perhubungan mengatakan landasan pacu Bandara Muan akan ditutup hingga 1 Januari.