Truk ODOL Masih Jadi Malaikat Maut di Jalan Raya, Pemerintah Didesak Bertindak Tegas!

Truk ODOL Masih Jadi Malaikat Maut di Jalan Raya, Pemerintah Didesak Bertindak Tegas!

JAKARTA Truk – ODOL (Over Dimension Over Load) masih menjadi momok mengerikan di jalanan. Truk yang melaju kencang dan kelebihan berat menyebabkan tingginya angka kecelakaan dan kematian di jalan raya.

Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah Asosiasi Transportasi Indonesia (MTI), mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini.

“Pembunuh” di Jalan Tol Djoko menyoroti beberapa faktor yang menjadikan truk ODOL “pembunuh” di jalan raya:

1. Kendaraan tidak laik jalan: Banyak truk beroperasi dalam kondisi yang tidak aman, seperti rem aus, ban gundul, dan lampu depan pecah.

2. Pengemudi Truk yang Cuek: Kurangnya pelatihan dan kesadaran pengemudi truk tentang keselamatan berkendara juga menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan.

3. Pengawasan yang buruk: Pengawasan terhadap proses pengangkutan barang dinilai kurang memadai.

“Pekerjaan Rumah” Bagi Pemerintah Djoko berharap Presiden Prabowo Subianto lebih serius menyikapi permasalahan truk ODOL. “Jika diabaikan, truk akan terus membunuh orang di jalan,” katanya. “Bermukim di negara yang tidak aman akan menghambat impian pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.”

Fakta dan Angka: – Truk ODOL menyebabkan kerusakan jalan dan infrastruktur lainnya.

– Biaya pemeliharaan jalan akibat ODOL sebesar Rp43 triliun per tahun. (Departemen PUPR)

– Angka kecelakaan yang melibatkan truk ODOL semakin meningkat.

Djoko mengatakan, upaya pemerintah memberantas ODOL sejak tahun 2017 belum membuahkan hasil yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:

Penolakan asosiasi industri: Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak program pemberantasan ODOL dengan alasan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kurangnya dukungan dari Kementerian Perdagangan: Kementerian Perdagangan dinilai tidak efektif dalam mendukung program anti-ODOL.

Pemantauan yang lemah: Pemantauan terhadap penerapan peraturan ODOL masih lemah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *