TEL AVIV – Sekitar 37 orang mengalami luka kritis dan ringan setelah sebuah truk menabrak halte bus dekat Glilot, Israel tengah, pada Minggu (27/10/2024).
Satu orang berada dalam kondisi kritis, menurut Sourasky Medical Center. Magen David Adom menambahkan, paramedis merawat enam orang luka berat dan lima orang luka sedang.
Sekitar 20 orang yang mengalami luka ringan dan empat orang yang menderita kecemasan telah dirawat oleh dokter, kata MDA, seraya menambahkan bahwa sebagian besar korban adalah orang dewasa.
Menurut Times of Israel, MDA mengatakan pihaknya memindahkan korban yang terluka ke Pusat Medis Sourasky, Pusat Medis Rabin-Kampus Beilinson, Pusat Medis Meir, Rumah Sakit Laniado, Pusat Medis Shamir, dan Pusat Medis Sheba.
Polisi Israel mengatakan sopir truk tersebut ditembak mati oleh warga sipil di lokasi kejadian.
Polisi mencatat bahwa, berdasarkan penyelidikan awal, sebuah bus berhenti di dekat halte bus di daerah tersebut, setelah itu sebuah truk menabrak bus dan orang-orang yang berdiri di halte tersebut.
Menurut media Israel, polisi menganggap insiden itu sebagai serangan teroris.
Paramedis relawan United Hatzalah Aharon Yaakobson, yang berada di lokasi kejadian dan orang pertama yang tiba di lokasi kejadian, paramedis Yaron Schiff, Eliyah Tubul dan Yair Porush melaporkan: “Itu adalah pemandangan yang sulit dengan truk, bus, dan pejalan kaki yang memberikan pertolongan pertama- perawatan di lokasi kepada lebih dari 20 orang (pada tahap ini) yang menderita berbagai tingkat cedera.”
“Beberapa di antara mereka berhasil diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran yang berada dalam kondisi serius setelah terjepit di bawah truk. Anggota Unit Respon Krisis dan Psikotrauma United Hatzalah juga memberikan bantuan di lokasi kejadian kepada beberapa orang yang mengalami syok emosional.
Polisi mengatakan pasukan dalam jumlah besar dikerahkan di daerah tersebut dan meminta pengemudi untuk mengalihkan rute mereka dari daerah tersebut.
