Turki: Israel Seret Iran ke Dalam Perang, Jangan Anggap Enteng Konflik Meluas

Turki: Israel Seret Iran ke Dalam Perang, Jangan Anggap Enteng Konflik Meluas

ISTANBUL – Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel berusaha menyeret Iran ke dalam perang dan menekan Teheran untuk mengambil tindakan pertahanan diri. Ia memperingatkan bahaya meningkatnya ancaman permusuhan yang dilakukan oleh pemerintah Zionis.

“(Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu selalu membuka sisi baru di negaranya dan berusaha menyeret Iran ke dalam perang. Israel mengancam akan menyerang fasilitas nuklir dan bahan bakar Iran,” kata Netanyahu, Sabtu, dalam pertemuan dengan Abbas Aragushi dari Iran.

“Posisi kritis Israel memaksa Iran bertindak untuk membela diri,” kata Fidan, Minggu (20 Oktober 2024), seperti dilansir Sputnik. “Sebagai awal konflik, saya ingin mengajari Anda satu hal lagi: Jangan meremehkan ancaman tersebut. perang yang menyebar di tanah karena tindakan Israel.” .

Pada hari Senin, Washington Post melaporkan, mengutip sumber, bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa dia siap menyerang angkatan bersenjata Iran, tetapi bukan minyak atau bahan nuklirnya.

Pada tanggal 1 Oktober, Iran melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Israel, mengklaim bahwa itu adalah tindakan membela diri.

Militer Israel mengumumkan bahwa lebih dari 180 rudal balistik telah ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat. Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan itu pada waktu dan cara yang mereka pilih sendiri.

Sementara itu, Araghchi memperingatkan Amerika bahwa mereka akan bertanggung jawab atas kerugian Iran jika mendukung serangan Israel.

Peringatan itu muncul setelah Biden mengakui bahwa dia mengetahui rencana Israel mengenai waktu dan pengetahuan akan pembalasan terhadap Iran atas serangan sebelumnya terhadap Israel pada bulan ini.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baghai mengatakan bahwa serangan Amerika ke Yaman, yang dikaitkan dengan Houthi pada dini hari Jumat lalu, merupakan penolakan yang jelas terhadap Piagam PBB dan hukum internasional yang melarang penggunaan Ta. Penggunaan kekuatan dan penghormatan terhadap integritas teritorial suatu negara.

“Tindakan keras dan sembrono yang dilakukan AS dan Inggris terhadap rakyat Yaman yang tertindas dan keterlibatan kedua negara yang tak kenal takut dalam meningkatkan ketidakamanan dan kerusuhan di kawasan Asia Barat, serta berlanjutnya pembunuhan dan pemanasan terhadap pemerintah Israel.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *