JAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) dikenal sebagai kampus yang menghasilkan lapangan kerja teknik terbanyak di Indonesia. Lulusan telah memberikan kontribusi yang signifikan di berbagai bidang di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Institut Insinyur Indonesia (PII) Teguh Haryono mengatakan, berdasarkan data yang diterima, UGM menghasilkan sekitar 5.402 insinyur. Sedangkan jumlah insinyur di Indonesia sekitar 28.000 orang.
BACA JUGA: UGM menempati peringkat pertama di Indonesia berdasarkan skor SINTA
“Dan UGM memberikan kontribusi paling besar di antara 45 perguruan tinggi penyelenggara PSPPI,” kata Teguh dikutip dari laman UGM, Rabu (15 Januari 2025).
Teguh menambahkan, insinyur merupakan agen perubahan yang dapat menjembatani kesenjangan antara potensi akademik dan penerapan praktis di industri. Oleh karena itu, model triple helix harus terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung transformasi industri.
Baca Juga: Profesor ATM Berusaha Menjadi Pemimpin PII Kandidat bertekad membangun peradaban rekayasa humanistik.
UGM melantik 859 insinyur baru. Sebanyak 859 insinyur baru diciptakan pada Departemen Teknik (727), Departemen Kehutanan (70) dan Departemen Peternakan (62). Dengan bertambahnya 727 lulusan baru teknik, Fakultas Teknik UGM telah berhasil mendidik 4.281 insinyur hingga saat ini.
Fakultas Kehutanan UGM menambah 70 insinyur lulusan baru sehingga totalnya saat ini menjadi 374 insinyur. Sementara itu, Departemen Peternakan UGM melahirkan 62 insinyur baru dan hingga saat ini berhasil mencetak 747 insinyur. Hasilnya, UGM berhasil mencetak 5.402 pos keinsinyuran.
Selo, Dekan Fakultas Teknik UGM, mengatakan dengan dikukuhkannya para insinyur di UGM dan PII, maka dapat dikatakan lulusan saat ini adalah insinyur sejati. Bahkan jika Anda sudah mendapatkan gelar sarjana teknik, Anda masih belum merasa diakui.
Baca Juga: Rektor UGM Profesor Ichlasul Amal Meninggal Dunia: Berjasa Banyak untuk Kampus
Namun karena para insinyur yang ditunjuk pada peresmian hari ini dilantik dengan PII,” ujarnya.
Ia mengingatkan para wisudawan baru terhadap lagu Gadjah Mada dan lagu PII yang mengandung kata-kata bermakna.
“Untuk mengabdi dan melestarikan kebudayaan demi kejayaan nusantara. “Terus ada lagu PII: Kita semua adalah insinyur-insinyur Indonesia yang dibutuhkan negeri ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagai seorang insinyur, ia akan menghadapi banyak tantangan di masa depan. Selain tantangan teknis yang terkait dengan dunia teknik, terdapat juga tantangan non teknis yang terkadang sulit untuk dihadapi.
Namun para insinyur lulusan UGM merupakan insinyur kebanggaan UGM dan Indonesia yang bertanggung jawab menjadikan negara ini negara maju.