Undang Peneliti Lintas Disiplin Ilmu, Ukrida Gelar Konferensi ICSHSS dan ICSTHE

Undang Peneliti Lintas Disiplin Ilmu, Ukrida Gelar Konferensi ICSHSS dan ICSTHE

JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan kualitas inovasi dan penelitian pendidikan tinggi di Indonesia, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) menyelenggarakan UKRIDA International Conference (UIC) 2024 secara virtual dengan tema Menuju Keunggulan Inklusif: Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi ( DEI), Multiliterasi dan Kesejahteraan di Dunia Akademik dan Industri.

Konferensi ini mencakup dua bidang utama, yaitu International Conference on Sustainability through the Humanities and Social Sciences (ICSHSS) dan International Conference on Sustainability Technology and Healthcare Engineering (ICSTHE) yang dihadiri oleh 377 peneliti, profesor, dan mahasiswa dari berbagai negara.

ICSHSS dan ICSTHE 2024 hadir sebagai forum para pakar dan peneliti dalam dan luar negeri dari berbagai bidang ilmu untuk berbagi ide dan hasil penelitian guna mengatasi permasalahan kompleks yang dihadapi dunia dalam integrasi dan keberlanjutan.

Baca Juga: Top 10 Perguruan Tinggi di Indonesia QS WUR Sustainability Versi 2025, Ada di PTS?

Direktur UKRIDA International Conference (UIC) 2024 Diana Frederica mengatakan UKRIDA International Conference (UIC) merupakan bagian dari rangkaian HUT UKRIDA ke-57 yang mengusung tema Send Your Light yang menegaskan tanggung jawab UKRIDA sebagai institusi pendidikan tinggi. dalam menumbuhkan budaya inklusi dan keberagaman, serta keunggulan secara keseluruhan di dalam dan di luar ekosistem pendidikan tinggi.

Melalui konferensi ini, UKRIDA menghubungkan para peneliti, pendidik, dan mahasiswa asal Indonesia untuk bertemu dengan peneliti dari berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, Vietnam, Turki, Kamboja, India, Australia, dan negara lainnya.

Konferensi ini diselenggarakan bersama dengan beberapa mitra universitas lainnya, yaitu; Universitas Negeri Samar Timur (ESSU) Filipina, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Cenderawasih Papua, STIAB Jinarakkhita Lampung dan Universitas Mahasaraswati Denpasar.

“Konferensi ini bertujuan untuk merangsang pertukaran pengetahuan dan informasi mengenai masalah-masalah global yang mendesak dan kegiatan penelitian baru, mendorong kerja sama dalam bidang nasehat ini,” kata Rektor UKRIDA Prof. Doctor-Ing. Ir. Herman Parung, melalui siaran pers, Rabu (12/11/2024).

Ia mengatakan konferensi ini merupakan ajang kolaborasi multidisiplin untuk mencari solusi permasalahan global.

ICSHSS dan ICSTHE 2024 menghadirkan beragam pembicara unggulan seperti Prof. Bryon J. Bueno, Ph.D. dari Universitas Harvard, Amerika Serikat; Dr. Ahmad Agus Setiawan dari Kantor Presiden Indonesia; Guru. Dokter-Eng. Chi-Chia Sun berasal dari Universitas Nasional Taipei, Taiwan.

Lalu muncullah Asosiasi. Guru. Omer Faruk Rencber dari Universitas Gaziantep, Türkiye; Manash Pratim Pathak dari Assam Down Town University, India, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., M.A., Indonesia; Roberta Borgen (Neault), CCC, CCPD, GCDFi, Kamboja dan peneliti serta konsultan lainnya dengan fokus luas.

Byron Good, B.D., Ph.D., Professor of Medical Anthropology, Harvard University, USA, dalam diskusinya mengenai dekolonisasi praktik akademis dan klinis di Indonesia yang beragam budaya, mengatakan bahwa Diversity, Equity and Inclusion (DEI) bukanlah sebuah program atau lainnya. . politik, namun komitmen moral untuk selalu melihat ketidakadilan struktural, menghargai keberagaman dan memberikan ruang bagi setiap orang untuk mengembangkan potensinya secara maksimal tanpa dibatasi oleh hambatan lingkungan, budaya dan ekonomi.

Ia menyoroti pentingnya memahami konteks budaya, sejarah dan sosial untuk mencapai kesetaraan di Indonesia. Guru. Byron berbagi pengalamannya di Harvard yang menunjukkan betapa sulitnya mengajar mahasiswa kedokteran dari latar belakang yang berbeda.

Ia menekankan bahwa “bakat ada di mana-mana, namun peluang tidak ada.” Pernyataan ini mengajak para pendidik untuk melihat keberagaman sebagai sebuah kekuatan, bukan sekedar tantangan.

Guru. Byron mendorong inklusi menjadi upaya nyata untuk memajukan dan menghormati martabat setiap orang, termasuk memberikan dukungan penuh kepada siswa penyandang disabilitas.

Oleh karena itu, UKRIDA aktif setiap tahunnya memberikan percepatan pendidikan bagi pelajar yang berasal dari daerah 3T (Tertinggal, Perbatasan dan Terluar), yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan sekitarnya.

Upaya ini dinilai sebagai solusi strategis untuk menciptakan ekosistem pendidikan inklusif.

Katherine A. Corado, perwakilan bersama ESSU Filipina menyampaikan pendapatnya mengenai konferensi tersebut. Menurutnya, sidang paripurna memberikan informasi penting mengenai tren bisnis saat ini.

Konferensi ini juga menyajikan strategi praktis untuk pengembangan pribadi dan profesional sebagai pelatih bisnis.

“Konferensi internasional dua hari ini sangat informatif dan menginspirasi. Sungguh luar biasa bisa mempelajari tren dan kemajuan dalam ilmu sosial, bisnis, kedokteran dan teknologi,” katanya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *