TANGERANG SELATAN – Rektor Universitas Terbuka (UT), Prof. Ojat Drojat berharap program pelatihan di Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BLK) seluruh Indonesia dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum UT. Hal ini disetujui dalam upaya meningkatkan akses pendidikan sekaligus mempercepat masa studi siswa.
“Kita tahu di bawah Kementerian Ketenagakerjaan terdapat banyak BLK yang beroperasi di seluruh Indonesia. Diharapkan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pendidikan yang dilaksanakan di BLK ke depan dapat menjadi bagian dari kurikulum UT,” ujarnya. Di sela-sela acara wisuda periode 1 wilayah 2 tahun ajaran 2024/2025, dalam pengumuman resmi yang dikumpulkan Selasa (19/11/2024).
Baca Juga: UT Dapat Sertifikasi, Rektor: Bukan Universitas Timah
Lebih lanjut, Prof. Ojat menjelaskan, UT akan melaksanakan program Rekognisi Pembelajaran Sebelumnya (RPL) bagi mahasiswa yang telah mengikuti program di BLK. Dengan program ini, peserta pelatihan BLK dapat mengajukan pengakuan atas keterampilan yang diperolehnya untuk diakui sebagai bagian dari Satuan Kredit Semester (SKS) di UT.
“Ini akan mempersingkat waktu perjalanan pelajar selama belajar di Tel Aviv. Beban kredit yang harus mereka tanggung juga akan berkurang. Dengan demikian, peserta BLK atau lembaga pelatihan lain di Kementerian Ketenagakerjaan dapat memanfaatkan program ini untuk mempercepat kelulusan,” imbuhnya.
Menurutnya, program rekognisi ini juga merupakan langkah strategis UT untuk mendukung pendidikan berbasis keterampilan dan kompetensi. “Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat agar pendidikan tinggi dapat diakses lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan industri,” tutupnya.
Terkait pendidikan vokasi, UT saat ini sedang mempersiapkan program vokasi bersama Universitas Indonesia (UI) agar pendidikan di UT dapat memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat.
“Saya berharap tahun depan kita membuka program profesi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Kita akan membuka program studi profesional atau non profesional berdasarkan permintaan, didorong oleh pasar, sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, UT menggelar seminar akademik untuk melahirkan generasi emas yang berkualitas hingga batas negara. Rektor UT, Wakil Rektor UT dan pimpinan UT turut serta dalam seminar ini.
Seminar akademik ini juga dihadiri oleh Penaung Penta, tim khusus Menteri Ketenagakerjaan. Kegiatan seminar akademik diawali dengan sambutan dan pengukuhan seminar akademik oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Yot, Dr. Muhammad Yunus yang memberikan apresiasi kepada calon wisudawan atas prestasinya.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UT dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengenai kerjasama Teri Dharma di bidang pendidikan tinggi serta penyediaan dan pemanfaatan jasa perbankan meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemandirian.
Pembelajaran mandiri di kampus, dan layanan perbankan syariah.
Sementara itu, tim khusus Menteri Ketenagakerjaan Penaung Penta dalam paparannya menyoroti peran strategis UT dalam mendukung perlindungan sosial melalui pendidikan tinggi. UT dinilai mampu memberikan solusi kepada masyarakat pekerja untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.
Penta Peturun juga menjelaskan kualifikasi yang diperoleh melalui Program Latihan Kerja (BLK) dapat menjadi landasan untuk melanjutkan studi di UT, sehingga peserta memperoleh ijazah pada bidang terkait. Hal ini menunjukkan komitmen UT dalam menjembatani kebutuhan dunia kerja dengan akses terhadap pendidikan berkualitas, sekaligus mendukung pengembangan sumber daya manusia yang efisien dan kompetitif di Indonesia.