BEKASI – Sepuluh orang terluka dalam pemberontakan dalam pertandingan “El Clasico” antara Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada hari Minggu (16 Februari 2025) pada sore hari (16 Februari 2025). Para korban sekarang dirawat di Dokter RSUD Casbullah Abdul Majid.
Lusinan pendukung juga mengamankan pemberontakan markas polisi Metro di Kota Bekasi. Dari mereka yang telah diamankan, ini dipanggil karena atribut yang ditentukan dan identitas adopsi, korban mayoritas Misjadan.
Kekacauan menemukan di dalam dan di luar area Stadion Patriot Candrabhaga sampai kompetisi berakhir. Beberapa pendukung terlibat dalam efek serangan timbal balik, yang terluka pada sejumlah korban.
Andri, sebuah lukisan Jakmania dari Angke, Jakarta Utara, yang mengaku menjadi korban dari para pendukung yang tidak menyenangkan dalam rekaman negara stadion. Siapa pun yang merupakan lagu oleh Persija bahkan menyerang karena lampiran Kemayoran Tigers tidak akrab. Selain ketukan, ia juga kehilangan ponsel dan tasnya.
“Saya dulu diambil dan kemudian tas saya direkam karena saya adalah video dan tiba -tiba ada kekacauan,” kata petugas polisi Andri Cooden pada hari Senin (17 Februari 2025).
Hal yang sama dialami oleh Laikgar, seorang penduduk Cibitung, yang menjadi korban dengan dua teman untuk mencoba situasi di luar stadion. Ketika dia mengendarai sepeda motor, dia dan temannya tiba -tiba bertemu sekelompok orang yang tidak dikenal. Bahkan, mesin temannya hilang dalam insiden itu.
“Saya pulang, di mesin, video teman saya, dengan Juk yang lain, saya dikalahkan oleh yang lain, teman saya menghilang, ponsel saya menghilang, teman saya, lemah, berdarah, berdarah mungkin.
Hingga Senin (17 Februari 2025) di pagi hari, beberapa dari lusinan orang yang diamankan di markas polisi Metro City di Bekasi City dikirim pulang. Kecurigaan sementara yang memicu pemberontakan ini oleh properti dan identitas pemasok yang ditentukan sehingga ia adalah kejahatannya dari tujuan yang salah.
Polisi masih berada di lapangan sehubungan dengan insiden ini untuk menentukan bahwa kejahatan itu terlibat dalam tindakan kekerasan.