Update Korban Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus: 9 Tewas, 1 Kritis

Update Korban Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus: 9 Tewas, 1 Kritis

JAKARTA: Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikino memberikan informasi terkini mengenai jumlah korban tewas akibat letusan Luitobi Laki Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada Minggu malam (3/11/2024) muncul gunung Lutobi Laki.

Pada Selasa (5/11/2024) tentang perkembangan terkini penanganan darurat pasca gunung berapi Lutobi Laki Laki, Prattino mengatakan: “Laporan yang kami terima adalah ada sembilan kematian dalam situasi serius.”

Data tersebut berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasional NNPP PB (PUSDALP) pada Selasa (5/11/2024) pukul 07.45 WIB. Sebanyak 31 orang mengalami luka berat, 32 orang dirawat di Puskesmas Borough dan Puskesmas Lewolaga, sedangkan tiga orang dilarikan ke RSUD. Hendricks Fernandez Larantuca

Sedangkan warga terdampak wabah tersebut sebanyak 10.295 orang di dua kecamatan, Walanggitang (9.479) dan Ile Bura (816). Petugas mencatat 2.472 orang mengungsi di tiga lokasi tersebut, antara lain 1.219 orang di Desa Konga, 606 orang di Desa Bokang, dan 647 orang di Desa Lewolaga.

Kelompok ini baru-baru ini mendirikan dua kamp pengungsi dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di tiga kamp. Tim medis menginformasikan kepada Puskesmas Boro dan Puskesmas Lewolaga mengenai korban luka.

Sementara itu, Abdul Muhari, direktur Pusat Informasi dan Komunikasi Bencana PLTN, mengatakan: “Saat ini, tim SAR sedang menunggu untuk menilai kerusakan yang dialami warga.”

Radius 7 km dari puncak harus steril karena dilarang beraktivitas masyarakat pasca erupsi Luitobi Laki di Flora Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Orang tidak diperbolehkan masuk dalam jarak 7 km dari puncak.

“Kami putuskan radius tujuh kilometer harus jelas,” kata Prattino.

Menurut dia, pemerintah akan memantau perkembangannya dari waktu ke waktu. Saat ini, badan seismik terus memantau perkembangan letusan, mengidentifikasi dengan cermat tanda-tanda letusan lebih lanjut dan kemungkinan ancaman.

“Karena dengan begitu kita bisa memutuskan apakah geologinya hati-hati atau hati-hati dan kita akan mengambil tindakan,” ujarnya. “Langkah-langkah yang tepat berdasarkan itu.”

Di sisi lain, Pratikino akan mengerahkan kementerian/lembaga di seluruh tingkatan untuk membantu masyarakat, mengingat masih dalam tahap tanggap darurat bencana.

Ia mengatakan, yang penting adalah membantu masyarakat mengevakuasi masyarakat yang tinggal di daerah rawan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *