Jakarta-Uya Qui dikeluarkan oleh warga Amerika karena membuat konten dan foto-foto di puing-puing api di Los Angeles. Momen ini dianggap kurang empati di pegunungan bencana.
Uya Kuy benar -benar di AS dan melaporkan kondisi kebakaran Los -angeles. Namun, seorang seniman yang juga seorang politisi telah membuat konten yang menguntungkan dirinya sendiri. Dia diucapkan oleh penduduk setempat ketika dia mengkhotbahkan keadaan rumah -rumah yang menyeka api.
Dalam video itu, Kuya dan istrinya Astrid Qua melihat bagaimana warga Indonesia yang tinggal di sana dengan latar belakang salah satu korban rongga.
Pemilik rumah melalui akun tap @camr1517 -nya, merekam saat -saat Kuya dan Astrid, membuat konten untuk rumahnya yang dibakar.
Selama beban, pemilik rumah mengeluh tentang hubungan orang -orang yang diserap dengan memotret dan mengambil keadaan para korban api, seperti dalam keluarga Kuya.
“Saya suka orang untuk mengambil gambar seolah -olah mereka adalah orang -orang yang berpengaruh. Tapi itu omong kosong. Pada awalnya kemarin keluarga Nobel, sekarang orang -orang ini,” kata pria itu.
“Sayang sekali, benar -benar menakutkan apa yang dilakukan orang -orang ini. Seolah -olah mereka tidak mengerti apa yang telah kita kehilangan rumah?” katanya.
Uu Kuya dianggap tidak memahami apa yang dirasakan korban ketika dia kehilangan rumah dengan api dan harus berjuang untuk mengatur kembali rumah dan kehidupannya.
“Mereka tidak mengerti bahwa kita merasa. Mereka tidak merasa sulit karena mereka harus mengubah segalanya,” katanya.
“Sangat menyedihkan bahwa orang -orang ini menggunakan rasa sakit kita, dan mereka tidak mengerti. Ini omong kosong, itu benar -benar tidak terkendali,” katanya.
Orang -orang seperti Kuya dan konten lain dari pencipta harus memahami penderitaan la -burger, dan mata mereka tidak lagi datang untuk preferensi mereka sendiri.
“Setidaknya kita harus memasang rantai dan kunci karena orang -orang ini datang ke properti kita seolah -olah mereka bersama mereka,” katanya.
“Mereka tidak mengerti rumah ini banyak kenangan, mereka hanya ingin mendapatkan uang dari sini. Wawancara untuk rumah saya sendiri,” katanya.
Uta dan Astrid menjelaskan keberadaan mereka ketika pemilik rumah diucapkan. Astrid mengaku jika dia juga memiliki keluarga.
“Kami memiliki keluarga di sini,” kata Astrid.
Penduduk LA, bagaimanapun, meminta tongkat berjalan dan Astrid untuk pergi. “Bisakah kamu (pergi). Parding, itu omong kosong,” katanya
“Oke, jangan khawatir, maaf,” kata Indonesia, yang mewawancarai Kuya.