GUNUNGKIDUL – Sebuah video video call sex (VCS) viral di media sosial pada pekan lalu. Pelaku VCS diduga merupakan anggota DPRD Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang juga merupakan pimpinan partai di daerah tersebut.
Dalam video berdurasi sekitar 62 detik itu, terlihat seorang pria melakukan video call dengan seorang wanita. Wanita itu menanggalkan seluruh pakaiannya hingga telanjang. Keduanya lalu saling memperlihatkan alat kelaminnya.
Video tersebut menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Mereka menyayangkan beredarnya video yang dinilai memalukan tersebut. Beberapa perwakilan warga yang disebut Persatuan Rakyat Gunungkidul mendatangi kantor DPRD pada 26 November 2024 untuk menyampaikan permintaan kepada pimpinan dewan agar segera menindaklanjuti kasus tersebut.
Menurut perwakilan warga, Marbandi, mereka meminta DPRD Gunungkidul melakukan persidangan terhadap oknum anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi Golkar yang melakukan video call kepada perempuan yang videonya beredar di masyarakat. Lebih lanjut, warga meminta Dewan Kehormatan DPRD Gunungkidul menonaktifkan dan memecat anggota DPRD Gunungkidul yang berinisial HM.
“Kami meminta seluruh anggota DPRD Gunungkidul, pihak kepolisian, mengusut dan mengambil tindakan tegas terhadap awal penyebaran video cabul yang mencantumkan nama anggota DPRD tersebut,” kata Marbandi, Jumat (29/11/2024). ).
“Kami memberi waktu dua minggu terhitung tanggal 26 November 2024 bagi DPRD untuk mengambil tindakan. Jika tidak, kami akan menggelar aksi demonstrasi dengan massa yang lebih besar,” kata Marbandi, Jumat (29/11/2024).
Terpisah, Ketua DPRD Gunungkidul Endang Sri Sumiyartini mengaku sudah mendapat laporan soal beredarnya video tersebut. Pihaknya menyerahkan penanganan kasus ini kepada Badan Kehormatan DPRD Gunungkidul untuk diproses sesuai mekanisme yang berlaku.
“Kami mengimbau warga tetap tenang dan percaya terhadap proses yang dilakukan Dewan Yang Mulia DPRD agar situasi tetap kondusif,” kata Endang Sri Sumiyartini.
Hingga saat ini, Badan Kehormatan DPRD Gunungkidula masih melakukan langkah awal untuk menyelidiki keaslian video tersebut dan menilai apakah ada pelanggaran etik atau hukum yang dilakukan oleh pihak-pihak yang diduga terlibat.