Viral Mahasiswa ITS Tempuh 80 Km Tiap Hari untuk Bisa Kuliah dan Jualan Ayam Geprek, Ini Sosoknya

Viral Mahasiswa ITS Tempuh 80 Km Tiap Hari untuk Bisa Kuliah dan Jualan Ayam Geprek, Ini Sosoknya

JAKARTA – Muridnya, Bima Saputra, baru-baru ini tertular karena ia setiap hari melakukan perjalanan sejauh 80 kilometer dari rumahnya di Mojosari, Mojokerto, menuju kampus ITS di Surabaya untuk menjalankan dua tugas sekaligus, yakni belajar dengan berjualan ayam goreng dan membantu. keluarganya.

Kabar kegigihan Bimbim membantu orang tua bermula dari postingan temannya di media sosial yang kemudian menyedot perhatian banyak orang. Orang-orang terinspirasi oleh keberanian dan kerja kerasnya.

Bagi Bimbim, kesuksesan tidak hanya diukur dari prestasi akademis, tetapi juga keberanian menghadapi tantangan hidup dengan usaha nyata. “Ini semua demi keluarga dan masa depan saya,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga: Heri Hermansya Resmi Diangkat Menjadi Rektor UI 2024-2029

Pemuda kelahiran 24 Desember 2004 ini menginginkan bisnis ayam goreng yang dirintisnya saat kuliah di kampus ITS sebagai penyedia makanan murah, fungsional, dan berkualitas. Idenya sendiri adalah untuk membantu mengurangi beban keuangan keluarga.

“Untuk mencapai hal tersebut, saya berencana menggunakan platform digital seperti media sosial untuk menyebarkannya,” kata anak tunggal Mulyono Saputra dan Ain Kurniawati ini.

Gambar/ITS.

Bagi pemuda yang akrab disapa Bimbim di bidang sales ini, hal utama yang membuatnya membantu keluarga dalam hal uang adalah ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Jadi kalau dia tidak bantu jualan, pendapatan keluarganya masih sangat kecil.

Baca Juga: Jumlah Pusat Studi Terbaik di Jakarta Semakin Banyak, UEU BAN PT Terakreditasi

“Selain itu, saya juga ingin membantu teman-teman saya yang sedang merantau untuk mendapatkan makanan murah dengan berjualan,” kata mahasiswi yang hobi olah raga dan belajar hal baru ini.

Dalam kesehariannya, Bimbam menghabiskan pagi hari bersama ibunya. Mahasiswa Program Studi Sarjana Inovasi Digital (PRODI) Departemen Penerangan ITS ikut serta memasak, mengumpulkan beras, dan memastikan segala sesuatunya siap untuk dibawa ke kampus. Ia mengambil 25 – 35 dus nasi ayam, menggunakan angkutan umum untuk mencapai ITS, dan menjualnya ke sesama mahasiswa dengan harga murah Rp 10 ribu per dus.

Menjelang siang, siswi Angkatan 2024 itu segera kembali ke rumah untuk membantu ibunya mempersiapkan kegiatan besok. Perjalanan jauh dari rumah menuju kampus tak menyurutkan semangatnya, justru ia bersyukur bisa berkontribusi untuk keluarga. Meski lelah, ia mengaku senang melakukan pekerjaan tersebut untuk membantu keuangan keluarganya.

Bimbim kini mulai populer di kalangan sivitas akademika ITS dengan ayam goreng khasnya. Bahkan, baru-baru ini ia diundang ke sebuah acara di salah satu televisi swasta sebagai bintang tamu karena kisahnya yang memikat. Seorang pemuda yang mampu membuktikan bahwa dirinya mampu berkontribusi pada keluarganya sebagai mahasiswa.

Bimbim berpesan agar kita tidak takut untuk memulai. Menurutnya, memulai usaha terlebih dahulu perlu banyak pertimbangan soal rasa malu, kehormatan, ketakutan dan lain sebagainya. Namun jika Anda gigih dan mau belajar, hasilnya akan menyenangkan.

“Ingat selalu tujuan pertama, entah itu membantu keluarga atau mencari pengalaman,” kata Bimbim mengingatkan mahasiswa seperti dirinya yang ingin berjualan namun belum yakin.

Selalu punya rencana yang jelas dan selalu pastikan prioritas Anda adalah yang tertinggi, ujarnya.

Jangan sungkan untuk meminta bantuan teman atau keluarga jika Anda mempunyai masalah dan pastikan selalu menjaga kesehatan. “Sukses tidak datang dalam semalam, jadi nikmatilah pekerjaan betapapun melelahkannya,” kata Bimbim.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *