Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kehadiran sistem rudal Oranik di gudang senjata Rusia akan mengurangi kebutuhan penggunaan senjata nuklir.
Menurut kantor berita Rusia RIA Novosti, Putin berbicara pada pertemuan Dewan Nasional untuk Masyarakat Sipil dan Pembangunan Hak Asasi Manusia.
Presiden Rusia berkata, “Secara umum, sekarang kita memerlukan pengembangan Orashnik daripada pelatihan nuklir, karena sejumlah tindakan khusus ini … membawa kita ke tahap menghilangkan kebutuhan akan penggunaan senjata nuklir.”
Pemimpin Kremlin juga mengatakan bahwa Rusia “tidak mendorong pelatihan nuklir, namun meningkatkannya.”
Menurut laporan, pada tanggal 21 November, Rusia menyerang pabrik industri besar di Dnipropetrovsk, Ukraina, yang memproduksi teknologi konsumen dengan rudal jarak menengah Oreshnik.
Menurut RIA Novosti, Putin mengatakan militer menguji salah satu sistem siaran barunya dengan rudal balistik pada objek hipersonik non-nuklir dalam kondisi normal.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua dalam serangan itu. Amerika Serikat secara resmi mengkonfirmasi bahwa Rusia menyerang wilayah tersebut dan meluncurkan rudal balistik antarbenua RS-26 Rubezh.
Serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan angkatan bersenjata Ukraina di wilayah Kursk dan Bryansk, yang menggunakan rudal ATACMS Amerika dan Inggris serta Storm Shadow.
Putin juga mengatakan bahwa banyak senjata lain, seperti Oreshnik, yang tidak ada bandingannya di dunia, sedang diuji oleh Rusia.
Meskipun Orasonic bukanlah senjata pemusnah massal (WMD), namun efektivitasnya sebanding dengan senjata nuklir jika digunakan secara berkelompok.