JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Harley-Davidson, salah satu pabrikan sepeda motor besar yang terkenal mendunia. Pusat data mereka dibobol oleh peretas, sehingga data puluhan ribu pelanggan berisiko disebarkan secara luas!
“888”: Kelompok Hacker “Misterius” di Balik Serangan Cyber Menurut laporan dari RideApart dan RedHotCyber, sekelompok hacker yang menamakan dirinya “888” berhasil mencuri data pelanggan Harley-Davidson pada Desember 2024. Sebanyak 66.700 catatan data diklaim telah dibobol.
Informasi yang diperoleh meliputi sejumlah detail pribadi seperti nama, alamat, email, dan preferensi terhadap kendaraan lain, kata pelaku dalam forum online.
“888” dan “Cyberniggers”: Siapakah mereka? Kelompok “888” dikenal sebagai penjahat dunia maya yang sering memperoleh data dari peretasan tingkat tinggi. Mereka juga dikaitkan dengan sekelompok “cyberniggers” yang memiliki reputasi buruk di dunia maya.
Data Pelanggan “mengambang”, Apa Dampaknya? Data pribadi yang bocor dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan jahat, seperti:
– Pencurian identitas.
– Penipuan keuangan.
– Serangan phishing.
Selain itu, pelanggaran data besar-besaran ini juga dapat merusak reputasi Harley-Davidson dan berujung pada denda jika terbukti melanggar peraturan perlindungan data.
Keamanan Siber dan Perlindungan Data Kasus peretasan Harley-Davidson sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya keamanan siber dan perlindungan data pribadi. Perusahaan, terutama yang memiliki data pelanggan sensitif, harus meningkatkan sistem keamanannya untuk mencegah serangan siber.
Data dan tren:
– Pada tahun 2023, akan terjadi peningkatan serangan siber di seluruh dunia sebesar 38%. (aksen)
– Kerugian akibat kejahatan dunia maya diperkirakan mencapai $10,5 triliun per tahun pada tahun 2025. (Usaha Keamanan Siber)
Harley-Davidson harus bertanggung jawab atas kebocoran data ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi data pelanggannya. Pelanggan yang merasa datanya terancam juga harus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi.