JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, mendorong Dinas Media dan Perhubungan (Dukcapil) memantau sekolah berdasarkan data pemilih primer. Upaya ini lebih efektif dibandingkan menunggu catatan kabupaten.
“Karena pihak sekolahlah yang paling tahu datanya, karena di kabupaten kemungkinan besar tidak bisa memantaunya dengan baik,” kata Bima, Rabu (11/6/2024).
Menurut Bima, penerapan pengawasan di sekolah juga untuk memastikan siswa berusia 17 tahun dapat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 sebagai syarat pemilu.
Baca juga: Pemilih pemula harus cerdas dalam mengambil keputusan
Selain itu, Bima juga menegaskan, observasi langsung juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa pemilih pertama mengenai hak-haknya sebagai pemilih, serta pendidikan politik.
“Dan kami fokus, selain pelajar, pemilih pemula, serta masyarakat marginal, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan untuk mendorong mereka menggunakan hak pilihnya nanti,” kata Bima dalam pernyataannya.
Kata Bima, akhirnya pelaksanaan edukasi kepada pemilih untuk pertama kalinya bisa terlaksana atas kerja sama banyak pihak antara Disdukcapil, KPU Daerah, dan sekolah.
“Bukan kekerasan terhadap sebagian calon, tapi pendidikan politik agar mereka memahami hak-haknya agar Pilkada ini mendapat pencerahan dan menjadi pengalaman inspiratif bagi mereka,” ujarnya.