BOGOR – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamandagri) Pema Arya Sugiarto mengatakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berpotensi melahirkan kader pemimpin yang berkarakter.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 diperlukan pemimpin berkepribadian yang mampu memadukan kearifan lokal dengan kemampuan multidimensi.
“Pemimpin kelas dunia yang memiliki kearifan lokal, berkemampuan multidimensi, mewakili seluruh kepentingan dan membangun solidaritas sekaligus mengelola,” ujarnya di Tim Aksi Nasional (Silaknas) ICMI 2024. Indonesia Emas”. Lokakarya Nasional” di IPB Convention Center, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (13/12/2024).
Pema mengatakan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi penerus seperti Generasi Z dan Milenial untuk menjadi pemimpin masa depan seperti bupati, wali kota, gubernur, dan menteri.
Kurangnya ruang untuk melatih generasi muda mengancam menggagalkan upaya pemanfaatan bonus demografi dan mewujudkan visi emas Indonesia. Pembentukan personel yang efektif dan memiliki tujuan yang ambisius sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.
“Di ICMI sudah ada peluang untuk membangun tahapan pembentukan personel kepengurusan,” ujarnya.
Ia juga mengklaim kepemimpinan nasional yang diusung Kandrademukhan bisa berasal dari daerah mana saja. Tidak hanya mahasiswa lokal, tapi juga dari luar negeri untuk membangun Indonesia.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana lulusan asing dapat dipersiapkan menjadi individu yang berkarakter, beriman, dan bertakwa sehingga berpotensi menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
“Setiap saya ke luar negeri, saya selalu berusaha berdialog dengan anak-anak kita yang ke luar negeri, banyak dari mereka yang berjuang sendirian saat pulang kampung, dan ada juga yang tidak pulang karena mengira mereka berada di ekosistem, Indonesia tidak. “Siap”.
Pema menekankan, pembinaan pemimpin yang berkarakter merupakan kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.
Dari pengalamannya berurusan dengan banyak walikota dan wali kota di Indonesia, ia menunjukkan bahwa meskipun banyak pemimpin yang visioner dan kompeten, masih banyak pula yang hanya mementingkan diri sendiri.
Oleh karena itu, ia berharap organisasi seperti ICMI dapat berperan penting dalam melahirkan pemimpin yang memiliki karakter dan keterampilan yang kuat untuk membangun negara.
“Kita bisa meraih emas Indonesia bukan hanya karena tujuan yang tertulis, tapi juga karena keseriusan kita dalam memimpin.”