LONDON – Seorang wanita di Inggris secara tidak sengaja membuang hard drive mantan pacarnya ke tempat sampah. Hard drive tersebut memiliki akses ke bitcoin senilai £569 juta (lebih dari Rp 11,4 triliun).
Hard drive itu milik seorang pria bernama James Howells.
Eddie-Evans, dari Halfney, yang memiliki dua anak laki-laki remaja dengan Howells, mengatakan kepada MailOnline bahwa hampir satu dekade yang lalu dia membawa hard drive James Howells ke tempat pembuangan sampah di Newport, Wales, sebagai bagian dari pembersihan atas permintaan Howells.
“Iya, saya buang sampahnya. Dia yang minta,” jelasnya.
Kerusakan itu bukan salah saya, ujarnya lagi, seperti dilansir Mail Online, Kamis (28/11/2024).
Howells menambang 8.000 bitcoin pada tahun 2009 tetapi melupakannya sampai bertahun-tahun kemudian ketika dia menyadari bahwa hard drive yang berisi kunci digital kekayaan mata uang kripto miliknya hilang.
Kini terkubur dalam 100.000 ton sampah di TPA Newport, hard drive tersebut tetap tidak dapat diakses meskipun nilainya melonjak.
Keluarga Howell sekarang menggugat Dewan Kota Newport sebesar £495 juta, menuduh dewan memblokir akses ke tempat pembuangan sampah.
“Perburuan harta karun ini tidak akan pernah berakhir,” kata Howells kepada Pochan. “Nilainya meningkat setiap hari.”
Namun, Dewan Kota Newport telah berulang kali menolak permintaan mereka untuk menggali TPA, dengan alasan masalah lingkungan dan pembatasan izin.
Seorang juru bicara dewan mengatakan: “Penggalian tidak mungkin dilakukan dalam kerangka izin lingkungan kami, dan pekerjaan seperti itu akan berdampak negatif besar pada area tersebut.”
Halafina Eddy-Evans menegaskan dia tidak menginginkan sebagian dari kekayaannya jika dikembalikan.
“Saya berharap dia menemukannya, bukan karena saya menginginkan satu sen pun. Saya hanya ingin dia berhenti membicarakannya,” katanya, seraya menambahkan bahwa situasi ini telah berdampak buruk pada kesehatan mental Halls.
Howells telah berjanji untuk menyumbangkan 10% dari kekayaannya untuk menjadikan Newport “Dubai atau Las Vegas-nya Inggris” jika hard drivenya pulih.
Untuk saat ini, perjuangan hukumnya masih berlanjut, dengan sidang yang dijadwalkan pada awal Desember.