MANOKWARI SELATAN – Program Transformasi Perdesaan Terpadu (TEKAD) mendorong aliran barang premium di wilayah Indonesia Timur, salah satunya olahan kelapa di Desa Oransbari, Manokwari Selatan, Papua Barat.
Kelompok Pembantu Pembeli (KPB) di desa ini telah berhasil memproduksi minyak goreng dan minyak kelapa murni (VCO) dalam berbagai kemasan, yang kini siap dijual.
Produk minyak goreng dan VCO yang terbuat dari 100% bahan baku kelapa lokal kini tersedia di pasar dan toko kelontong di Kabupaten Manokwari Selatan.
Minyak yang dihasilkan tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga bersih secara ekologis dan bernilai ekonomis.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa potensi lokal jika dikelola dengan baik dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat. Berkat kerjasama masyarakat, pemerintah dan program TEKAD, desa Oransbari menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing,” kata TEKAD Manokwari Hamka. Koordinator Program Selatan, Selasa (22 Oktober 2024).
Hamka menambahkan, kerja keras kelompok ini juga membuka peluang kerja sama dengan pasar lokal dan regional. Jaringan distribusi yang mapan menjanjikan peluang yang lebih besar seiring bertambahnya jumlah konsumen.
“Dengan produk dengan kualitas terbaik dan dukungan program TEKAD, masa depan Desa Oransbari sebagai sentra produksi minyak kelapa semakin cerah,” ujarnya.
Proses produksi minyak goreng di Oransbari memadukan metode tradisional dan teknik modern untuk menjamin kualitas yang optimal.
Diawali dengan pemilihan buah kelapa yang berkualitas, buah kelapa digiling dan diperas hingga menghasilkan santan, kemudian dimasak perlahan hingga minyaknya terpisah dari sabutnya. Proses ini dilakukan secara hati-hati untuk menjaga aroma dan rasa alaminya.
“Minyak nabati oransbari memiliki keunggulan dibandingkan produk komersial lainnya. Selain aromanya yang unik, minyak ini lebih sehat karena tidak mengandung bahan kimia dan proses industri yang berlebihan,” kata Hamka.
Keberhasilan KPB TEKAD dalam pengelolaan kelapa juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar. Melalui produksi tersebut, masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil ladang, namun juga dapat memberikan nilai tambah pada produk pertanian.
“Selain memperkuat kemandirian ekonomi desa, produksi minyak goreng dan VCO meningkatkan pendapatan anggota kelompok,” jelasnya.
Anggota KPB Oransbari menjalani pelatihan intensif dalam program TEKAD yang meliputi teknik produksi, pengemasan dan pemasaran.
“Pelatihan ini membantu kami menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar yang lebih luas,” tutup Hamka.
Dengan langkah positif tersebut, Desa Oransbari menunjukkan bahwa pengelolaan potensi lokal dapat membawa kemandirian ekonomi yang lebih besar.