GAZA – Perintah evakuasi baru Israel dikeluarkan untuk warga sekitar Kota Gaza, kali ini bukan untuk warga wilayah utara Beit al-Daim, Jabalia, dan Beit Hanoun.
Militer Israel mengklaim bahwa pejuang Palestina di negara tetangganya menembakkan roket ke wilayah Israel. Mereka menggunakan alasan ini untuk mengusir orang.
Pasukan Israel bergegas membersihkan penduduk Gaza utara menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, kata sumber tersebut.
Di wilayah utara, pasukan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk memaksa orang mengungsi.
Warga Palestina sekarang tinggal di daerah terbuka dan kekurangan perumahan yang layak setelah berulang kali serangan Israel terhadap pusat pemukiman.
Sementara itu, dua warga Palestina terluka dalam serangan militer pasukan Israel di kota Bitinia, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan seorang pemuda ditembak di kaki dan satu lagi di bahu selama operasi tersebut.
Menurut kantor berita Wafa, keduanya dilarikan ke rumah sakit setelah kejadian tersebut.
Perang di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas dan terluka di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel meningkatkan serangannya pada Oktober 2023.
Pada saat yang sama, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa pasukan Israel meledakkan bom di tiga desa di perbatasan Lebanon tempat mereka berlindung selama perang.
“Pasukan Israel membom desa Yarun, Aitarun, dan Maron al-Ras di wilayah Binte Jbeil, bertujuan untuk menghancurkan rumah penduduk di sana,” demikian laporan Badan Keamanan Nasional AS.
Kehancuran tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden di wilayah perbatasan.
Menurut kantor berita nasional negara itu, sebuah pesawat Israel mengebom sebuah bangunan di jalan utama di desa Kfar Tebnit di provinsi Nabatih di Lebanon selatan.
Menurut laporan, bangunan yang berisi apartemen tempat tinggal dan toko komersial hancur total.