JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP (Waseken) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rapih Herdianjah berpesan kepada Ketua Dewan Pertimbangan PPP M. Romahurmuziyu (Romi) tidak menimbulkan kerugian lebih lanjut pada pesta yang memiliki simbol Ka’bah. Rapih menanggapi pernyataan Romi yang meminta pimpinan partai saat ini dan seluruh pengurus DPP PPP untuk bertobat karena tidak mampu memenangkan parlemen pada pemilu 2024.
Menyikapi kondisi PPS saat ini, Rapih mengatakan agar semua pihak melihat ke dalam dan tidak saling menyalahkan. “Sebenarnya pertobatan Nasugi harusnya ditangani oleh pihak yang membuat citra buruk PPP. Bagaimana Partai Komunis bisa menangkap Ketua Umum yang bermasalah dengan korupsi beberapa hari sebelum pemilu,” kata Rapikh dalam pertemuan tersebut. pada Konferensi Nasional Perburuhan PPP, Sabtu (14/12/2024).
“Hal ini menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap PPP. Sejak saat itu, citra PPP tercoreng. Mas Romy sebaiknya melihat ke dalam dirinya. “Pencuri, jangan menangis pencuri,” lanjutnya.
Kasus korupsi Romi tidak hanya menimbulkan citra buruk bagi PPP, namun manuver politik, tindakan dan pernyataan Romakhurmusiya juga banyak menimbulkan kerugian bagi PPP. Rapih menunjukkan beberapa tindakan Romi yang menimbulkan kontroversi dan merugikan PPP, seperti revisi salat Kiai Mba Moen, hingga pernyataan publik yang kurang menyanjung.
Contoh pidatonya, Romi menyinggung politisasi kesejahteraan jelang pemilu 2024 dan menyebut seekor “monyet” bisa jadi presiden jika diberi Rp492 triliun. “Sangat merendahkan martabat seseorang bila terucap dari mulut orang yang mempunyai lambang pesta Ka’bah. Politisi sejati menggunakan pikirannya, bukan sekedar kata-kata. “Istilah ini mulutmu, harimaumu,” kata Rapich.
Rapikh meminta Romi menahan diri bahkan mundur dari urusan PPS. Sebab, menurut Rapich, ke depan PPP harus bertransformasi dan tidak ada lagi oknum-oknum beracun di partai tersebut.
“Tidak ada lagi Mas Romy yang lebih merugikan partai ini. Kami pimpinan DPP sudah sepakat tidak akan ada lagi konflik di kongres-kongres mendatang. “Tidak lagi terpecah belah,” tutupnya.
Romi diketahui mengatakan, Mukernas PPP harusnya menjadi wadah evaluasi kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Romi mengatakan, untuk pertama kalinya PPP gagal mengirimkan kadernya ke Parlemen Senai.
Ia melanjutkan, sebenarnya PPP merupakan partai tertua di antara partai parlemen, yang telah mengikuti pemilu sebanyak 11 kali sejak tahun 1973. “Semua kader pasti ingin PPP kembali meraih kursinya di Pilkada DPR RY 2029. Namun tentunya ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk itu,” jelasnya.
Romy memanfaatkan kepemimpinan partai yang stagnan. Menurutnya, PPP efektif menjelma menjadi partai yang hanya bersifat partai elektoral, berbeda dengan PPP yang dikenal sebagai pemerintahan daerah.
PPP juga disebut telah kehilangan identitasnya. PPP telah kehilangan identitasnya sebagai partai rakyat. Transformasi adalah soal kepemimpinan, alih-alih memperluas basisnya, PPP justru disibukkan dengan pergantian kepemimpinan secara diam-diam, sehingga mengakibatkan PPP gagal masuk parlemen.
“Pj Ketua Umum PPP kali ini merupakan penjabat ketua umum terlama sepanjang sejarah partai. Ini sangat tidak sehat,” ujarnya.
Ia menginformasikan, pimpinan majelis mengundang PPP untuk menggelar kongres. Namun Mardione disebut tetap menunda pembahasan gagasan Kongres tersebut.
Oleh karena itu, Mukern ini wajib menentukan waktu dan tempat kongres yang dijadwalkan sesuai permintaan pimpinan majelis, yaitu pada bulan Februari 2025, ”pungkasnya.