JAKARTA – World Trade Centers Association (WTCA) mengakui pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zone (FTZ) di berbagai wilayah Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik sebagai faktor penting dalam pembangunan. perdagangan global. , membiayai, dan menciptakan pembangunan inklusif dan berkelanjutan di daerah pedesaan.
Baru-baru ini, WTCA melalui salah satu afiliasinya, WTC Haikou, menjadi tuan rumah WTCA Asia Pacific Regional Meeting (APRM). Pertemuan tersebut menyoroti keberhasilan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan Tiongkok sebagai contoh bisnis, inovasi dan pengembangan yang dapat digunakan di negara-negara Asia-Pasifik lainnya.
“Haikou, sebagai pintu gerbang menuju pelabuhan bebas Hainan, merupakan simbol keberhasilan yang dapat dicapai melalui pembentukan perdagangan bebas, inovasi, dan kerja sama internasional,” kata Direktur Eksekutif WTCA – Layanan Anggota Crystal Edn.
Sambung Crystal menambahkan, Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan tidak hanya menjadi pusat perekonomian unggulan, namun juga menjadi contoh masa depan bisnis, dimana barang, jasa, dan ide dapat mengalir bebas melintasi batas negara, sehingga menciptakan kesejahteraan bagi seluruh pemangku kepentingan.
WTC Haikou terletak di Pulau Hainan Tiongkok, yang diharapkan menjadi pelabuhan terbesar di dunia ketika sistem otonom mulai beroperasi pada akhir tahun 2025. Salah satu tujuan utama WTC Haikou adalah untuk mendukung pengembangan Zona Ekonomi Khusus Hainan sebagai pusat keuangan global.
Wakil Presiden WTCA untuk Asia Pasifik mengatakan: “Pembangunan MEZ di seluruh kawasan akan mengarah pada penciptaan bisnis baru dan investasi asing, seperti teknologi, kerja sama ekonomi dan kemudahan berbisnis di kawasan ini akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan. produktivitas semua negara yang terlibat,” Scott Wang.
Scott menambahkan, WTCA siap membantu pemerintah Indonesia mendorong perdagangan internasional dan investasi di kawasan KEK melalui fasilitas kelas dunia dan acara internet tahunan seperti Forum Anggota WTCA 2024 yang akan diselenggarakan pada 27-29 Oktober 2024. Kota New York.
Pengembangan KEK akan menjadi salah satu topik utama yang dibahas dalam Forum, dimana Martin Ibarra, salah satu pendiri Organisasi Zona Bebas Dunia, akan berbicara tentang bagaimana pengembangan zona ekonomi khusus memberikan peluang besar untuk mengoordinasikan produksi. transportasi, jasa dan sektor usaha lainnya melalui perdagangan internasional.
Pemerintah Indonesia sendiri terus fokus menciptakan bidang-bidang yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional melalui penanaman modal asing. Salah satu aspek terpenting dari kampanye ini adalah pembentukan dan pemeliharaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membentuk empat KPBPB di Batam, Bintan, Karimun (Provinsi Kepulauan Riau) dan Sabang (Provinsi Aceh) dengan luas 127.472 hektar. Keempat bidang tersebut fokus pada proses ekspor melalui kesederhanaan proses, kemudahan keluar masuk barang, sistem perpajakan yang baik, keuntungan kepabeanan, dan lain sebagainya.
Menurut data Badan Pengusahaan (BP Batam), peningkatan jumlah kapal kargo meningkat sebesar 14%, dari 13.303 panggilan pada semester I tahun 2023 menjadi 15.218 pada tahun 2024. Kunjungan kapal kargo juga meningkat sebesar 4% dari unit 32.783 . pada saat yang sama, 34029 panggilan diterima. Perkembangan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas komersial dan transportasi di Batam, memperkuat posisinya sebagai pusat manufaktur dan perdagangan di Indonesia.
“KBPPB di Indonesia berhasil meningkatkan sektor produksi dan penjualan yang terlihat dari peningkatan jumlah muatan, total muatan, jumlah penumpang dan kapal pesiar di pelabuhan Batam pada semester pertama tahun 2024. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk menyelesaikan Scott Wang , memperluas ruang keuangan bebas Anda sebagai pusat pembangunan ekonomi.