JAKARTA – Kenaikan PPN (pajak penjualan) sebesar 12 persen menimbulkan kekhawatiran besar banyak pihak, khususnya industri otomotif. Wuling Motors juga menyoroti rencana pemerintah untuk meningkatkan beberapa rezim pajak.
Seperti diketahui, Wuling merupakan salah satu pabrikan yang menawarkan beragam powertrain, mulai dari mesin pembakaran internal, hybrid, hingga mobil listrik. Oleh karena itu, kenaikan pajak akan berdampak besar pada merek Tiongkok.
Meski demikian, Manajer Humas Wuling Motors Brian Gomgom mengatakan pihaknya akan mendukung kebijakan yang diterapkan pemerintah. Namun dia mengungkapkan, pihaknya belum menyiapkan strategi karena belum ada kepastian kenaikan PPN sebesar 12 persen.
“Soal PPN 12 persen, kami masih menunggu karena belum ada keputusan. Kami akan dukung pemerintah mengambil tindakan apa pun karena dengan ini pemerintah sudah memikirkan manfaat yang lebih bagi masyarakat luas,” kata Gomgom di Tangerang. belum lama ini.
“Dari pihak kami, perlu strategi khusus untuk menyikapi kebijakan-kebijakan tersebut. Namun kami akan mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah,” lanjutnya.
Terkait kenaikan harga, Gomgom belum memastikan apakah akan melakukan hal tersebut. Karena belum ada dokumen terkait kenaikan PPN sebesar 12 persen, maka partai belum akan mengambil keputusan dalam waktu dekat.
“Kita belum bisa bicara soal persentase kenaikannya karena kita harus lihat dulu bagaimana perhitungannya dan apa saja yang terlibat. Belum ada dokumen yang menyatakan hal itu harus terjadi, jadi kita harus menunggu,” ujarnya.
Seiring dengan kenaikan PPN sebesar 12 persen, industri otomotif juga akan dibebani dengan opsen pajak (pungutan pajak tambahan dengan persentase tertentu). Pemerintah daerah juga menaikkan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) yang membuat harga kendaraan meroket.
“Untuk peluang perpajakan kita lihat dulu bagaimana, karena kelengkapan dokumennya kita belum tahu kalau kita umumkan sekarang bagaimana,” ujarnya.