JAKARTA – Yovie Widianto menyambut baik langkah pemisahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) oleh pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Menurut Yovie, perpecahan ini merupakan peluang besar untuk mendorong kemajuan di bidang seni dan ekonomi seni, khususnya bagi musisi dan seniman.
Dalam keterangannya, penyanyi romantis itu meyakini kebijakan ini akan membawa perubahan nyata.
Harapannya, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan Wakil Menteri (Wamen) Irene Umar bisa memperjuangkan permasalahan akar rumput yang dihadapi para pegiat seni.
Foto/Instagram Yovie Widianto
“Semoga Menteri dan Wakil Menteri yang baru bisa memperbaiki diri dalam memperjuangkan permasalahan yang terjadi di akar rumput. Bukan hanya seniman, tapi seluruh penggiat seni,” kata Yovie di Pamulang, Tangsel, baru-baru ini.
Menurut Ketua Umum Federasi Musisi Indonesia (FESMI), pembagian pengabdian ini diperlukan untuk mendorong kemajuan perekonomian seni dan kerajinan di Indonesia yang diyakini memiliki potensi besar bagi kesejahteraan bangsa.
Di sisi lain, pendiri Kahitna ini menekankan pentingnya strategi nasional yang dapat mendorong seniman kreatif.
“Karena saya sangat yakin suatu saat ini akan menjadi sumber kekayaan yang luar biasa,” jelasnya.
“Secara teknis dan satu hal adalah strategi bangsa, ada hal baru yang bisa dibanggakan, yang bisa menyemangati seniman dimanapun,” lanjutnya.
Di sisi lain, Yovie mengungkapkan dirinya diminta oleh Prabowo untuk memberikan gambaran mengenai strategi pengembangan ekonomi kreatif. Penyanyi berusia 56 tahun itu juga dilantik menjadi Pegawai Khusus Presiden bersama penyanyi lainnya, Raffi Ahmad, pada Selasa, 22 Oktober 2024 di Istana Merdeka.
“Saya bisa menjadi salah satu dari sekian banyak pegawai yang bekerja di Presiden untuk menyampaikan pendapatnya (soal ekonomi kreatif),” ujarnya.
“Saya baru sampaikan idenya ke Pak Presiden, tugasnya memberi gambaran bagaimana industri kreatif ini bekerja, bagaimana strateginya, dan sebagainya,” ujarnya.